Penghargaan Film Turah dan Alur Ceritanya – Selain menceritakan kembali sebuah cerita berdasarkan fakta. Film dokumenter juga memiliki pesan moral yang lebih terasa ke para penontonnya. Salah satu film dokumenter Indonesia yang menjadi sorotan oleh masyarakat indonesia adalah film yang berjudul Turah. Karya dari Wicaksono Wisnu Legowo ini pernah tayang pada tahun 2017 di bulan agustus. Film ini sendiri di sutradarai oleh seorang yang bernama Ifa Isfansyah.
Penghargaan Film Turah
Film berjudul Turah ini juga masuk ke dalam delapan nominasi yang terpilih. Adapun Nominasinya seperti ; Piala maya untuk film daerah; Piala untuk aktor pendatang baru, piala untuk film cerita panjang, Indonesia movie actors, Indonesia Movie Actor award, dan piala Iqbal Rais. Dan dengan nominasi tersebut Film Turah berhasil mendapatkan pengharagaan seperti ; Piala maya untuk film daerah, dan Piala Iqbal Rais. Sayangnya film karya Wicaksono Wisnu ini tak masuk dalam nominasi katagori Film Berbahasa Asing terbaik.
Alur Cerita Film Turah
Film Turah menceritakan tentang kemiskinan yang di alami satu penduduk desa . dimana kemiskinan itu tidak lepas dari keserakahan orang – orang tertentu yang hanya ingin memperkaya diri mereka sendiri dengan menekan habis penduduk yang lainnya. Film ini juga menceritakan bahwa seorang yang di pandang bukan siapa – siapa karna hobi nya yang suka minum namun memiliki pemikiran yang berbeda dari penduduk lainnya.
Seorang yang berani bersuara atas ketidakadilan yang di lakukan oleh pejabat – pejabat tertentu. Di mana ketidakadilan itu ada di hadapannya sendiri. Di mana sangat jelas terlihat adanya kesenjangan sosial dalam satu penduduk. Dan hanya orang – orang yang mau berkompromi terhadap ketidak benaran lah yang mampu mendapatkan peningkatan kehidupan.
Pesan Moral
Film Turah memberikan pesan moral agar hendak nya setiap masyarakat melek mata terhadap hal – hal yang di lakukan pemimpin daerah masing – masing. Bersatu untuk memberikan suara jika ketidakadilan terjadi dalam satu penduduk tersebut. Dan hendaknya untuk setiap pemimpin tidak serakah dan sanggup dengan tega hati memperkaya diri sendiri, tanpa mementingkan kehidupan penduduk yang ada dalam kepemimpinannya.